Senin, 17 Februari 2014

PRAKTEK Dr GIGI SOFYAN TELAN KORBAN

Bagansiaiapi ( ger)) Kepiawaian dalam cabut mencabut Gigi oleh Dr Gigi Sofyan yang membuka praktek di Jalan Kelenteng Bagansiapiapi Rohil kiranya masih sangat diragukan, betapa tidak seorang warga Jalan Gg Mahud RT 07 RW 03 Idar ( 54) setelah melakukan pencabutan Gigi ditempat Praktek Dr Gigi Sofyan langsung meninggal dunia, sebelumnya mengalami koma tak sadarkan diri selama lebih kurang enam hari. Seperti apakah pencabutan Gigi yang dilakukan Dr Gigi Sofyan sehingga akibatkan pasien meninggal dunia ??? sudah lengkapkah persaratan dokumentasi dimiliki Dr Gigi Sofyan untuk membuka Praktek di Bagansiapiapi Rohil??? Legalitas keberadaan Praktek Dr Gigi Sofyan di Jalan kelenteng perlu untuk ditinjau kembali, agar tidak terjadi dan bertambahnya korban seperti pasien Idar yang langsung meninggal dunia. Ju’mat tanggal 10 Januari lalu, sekitar pukul 17.00 Wib Idar (54) dengan Suaminya Arifin dari rumah kediamannya Jalan Gg Mahud Kel. Bagan Hulu langsung menuju tempat Praktek Dr Gigi Sofyan jalan Kelenteng Bagansiapiapi, Idar bermaksud mencabut Giginya yang goyang dan selalu mengentak. Sampai ditempat Praktek tidak banyak proses, Gigi Idar pun dicabut. Usai dicabut dan membayar biayanya, berbekal sebungkus obat, Arifinpun membawa istrinya pulang kerumah. Setibanya dirumah belum sempat makan obat yang dibekalkan Dr Gigi Sofyan, Idar Muntah muntah, dan tak lama kemudian langsung tak sadarkan diri, melihat keadaan istrinya yang kritis, Aripin segera memboyongnya ke RSU DR Protomo Bagansiapapi. Satu hari di RSU Idar belum juga sadarkan diri, demikian juga di hari kedua, pada hari ke tiga tidak juga menunjukkan perobahan, pihak RSU DR Protomo menganjurkan pada keluarga untuk membawa pasien Idar ke Pekanbaru. Aripin pun kebingungan, terutama tentu saja masalah biaya. Aripin yang dianjurkan pihak RSU DR Protomo memberangkatkan istrinya ke Pekanbaru, mendatangi Dr Gigi Sofyan meminta pertanggung jawaban, dikarenakan sang Dokter keadaan istrinya sedemikian rupa. Menyadari kesalahan dan kelalaian dalam melaksanakan tugasnya sebagai Dr Gigi, sewaktu Aripin memberangkat kan istrinya ke Pekanbaru, Dr Sofyan beri bantuan dana sebesar 3,5 juta. Sebagaimana keadaan Idar selama 3 hari di RSU DR PROTOMO Bagansiaiapi, sedemikian pula keadaannya selama di RSU Aripin Akhmad Pekannaru, dari hasil pemeriksaan pihak RSU Aripin Akhmad Pekanbaru, korban mengalami pembekuan darah pada otak pencabutan Giginya itu, dan Pasien Idar harus segera dioperasi. Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, setelah operasi dilaksanakan, Idar ( 54) istri Aripin menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari ketiga di RSU Arifin Akhmad Pekanbaru, tepatnya hari Kamis 16 Januari. . Dr Gigi Sofyan yang merasa bertanggung jawab atas terjadinya musibah tersebut, datang melayat rumah duka, disaat pihak keluarga sedang sibuk akan melaksanakan pemakaman jenazah Idar. Melihat kedatangan sang Dokter yang dianggap sebagai punca terjadinya musibah ini, hampir tidak terbendungKemarahan pihak keluarga dan anak anak Korban terhadap sang Dokter, seakan hendak melampiaskan kemarahan Nasib baik masih memihak sang Dokter, melalui Ketua RT setempat, RT 07 RW 03 kel. Bagan Hulu , keadaan dapat terkendali, dan atas kebijakkan Buyung Ketua RT 07 itu Kemarahan pihak keluarga korban dapat diredam. Maka, pantas dan layak untuk kita acungkan jempol buat Buyung Ketua RT 07, mampu mengatasi dan menyelesaikan masalah yang tidak sepele itu, hilangnya nyawa seseorang. Kamis 30 Januari sekitar jam 11.00 Wib dirumah kediaman Buyung ketua RT 07 Gg Mahud Kel Bagan Hulu, melalui mediator Ketua RT, terlaksana perdamaian secara kekeluargaan antara Dr Sofyan dengan pihak keluarga korban, Dr Gigi Sofyan yang telah melakukan kesalahan, mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, rela merogoh kantongnya mengeluarkan dana sebesar 30 juta mengganti semua kerugian pihak korban, mulai dari biaya pengobatan, biaya pemakaman dan sedekah pembacaan yasin bagi arwah Idar, dari malam ketiga sampai dengan peringatan malam ke 100 hari untuk arwah almarhumah. ( – Hartoyo Mahyudin )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar