Jumat, 17 Juni 2016

EVEN TAHUNAN BAKAR TONGKANG KENALKAN ROHIL KEPADA INDONESIA & DUNIA






           Sebuah kota besejarah terletak di-ujung pesisir Povinsi Riau, adalah sebuah kota yang pernah menjadi Kota penghasil ikan no: 2 didunia. Itulah Kota  Bagansiapiapi, Ibu Kota Kabupaten Rokan  Hilir, 16 tahun yang lalu berhasil dimekarkan lepas dari Kabupaten Induk  Bengkalis. Nama Rokan Hilir sekarang lebih keren dengan sebutan Negeri Seribu Kubah.
        Ibu Kota Negeri Seriby Kubah ini,  memiliki satu kelebihan jika dibandingkan dengan daerah maupun kota kota lain, yaitu ada nya  satu acara menurut yang Warga Ting Hua Rohil, merupakan sejarah kedatangan Leluhurnya pertamakali menginjakkan kaki di Kota Bagansiapiapi.Acara tersebut adalah Ritual Bakar Tongkang, yang diselenggarakan oleh Warga Tiong Hua Rohil, setiap Tahun pada Bulan Juni,  penanggalan Cina  atau penanggalan Imlek tanggal 16 bulan  5 dengan sebutan Go Ge Cap Lak. acara Ritual Tongkang. Merupakan Satu acara Penuh Potensi menyedot ribuan Wisatawan yang akan memadati Rokan Hilir, karena seluruh Warga Tiong hua yang merantau keseluruh Nusantara maupun manca Negara tetap akan pulang kampung menyaksikan sejarah kedatangan leluhurnya ke Bagansiapiapi. Yaitu berdoa pada Acara Bakar Tongkang,. satu satu di Nusantara bahkan di Dunia, Bakar Tonhkang hanya da di Bagansiapapi dengan polesan tangan Pemkab Rohil menjadi satu Event
berskala Nasiaonal dan Internasional.         
         Menyadari Kelebihan potensial Bakar Tongkang yang mampu mendatangkan ribuan Wisatawan, memadati kota Bagansipiapi-Rohil, yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian, sehingga  men datangkan  kesejahteraan bagi masyarakat Rokan Hilir. Maka pada Event Bakar Tongkang  21 Juni 2016,, Pemkab Rohil hadirkan 3 Menteri RI Kabinaet President Joko Widodo, ke-tiga Menteri  undangan Pemkab Rohil itu antara lain, Menteri Pari wisata  Arief Yahya, Menteri Kodinator Bidang  Pembangunan Manusia dan Kebu dayaan  Puan Maharani serta Menteri olah raga Imam Nahrowi  sebagaimana yang  dijelaskan oleh Asisten III Bidang Kesra H.Ali Asfar .seusai melaksanakan Rapat persiapan Pelaksanaan Ritual bakar Tongkang.
         Memang selayaknya lah  jika Pemkab Rohil punya  perhatian  khusus  terhadap  kegiatan  tahunan  Warga Tiong hua Rohil ini, karena kegiatan  Ritual  yang diselenggarakan setiap tahun  ter sebut merupakan satu kegiatan  yang menjadikan Rokan Hilir dapat di-kenal seluruh Nusantara bahkan sampai ke Manca Negara.
    Selain Populernya  Rokan Hilir melalui Ritual Bakar Tongkang  di Jagad Nusan tara, bahkan mendunia, maka denga kelebihan  acara Bakar Tongkang   yang  unik  dan satu satu hanya ada di Rokan Hilir itu, Pemkab Rohil yang  dengan jeli melihat  Potensi yang begitu besar, mampu  menyedot  ribuan Wistawan ke Rohil, Pemkab langsung berupaya mengembangkan  acara ini dengan mempolesnya menjadi satu  Event yang   berskala Nasional dan Internasional.

SEJARAH ASAL MULA BAKAR TONGKANG 

         Seorang tokoh Tiong Hua yang tidak ingin disebut namanya bercerita kepada Riau Posting, bahwa pada sekitar thn 1880 sekitar 20 am orang dengan menggunakan tiga Kapal kayu atau wangkang yang artinya tongkang. Mereka meninggalkan daratan Tiongkok dari sebuah daerah yang benama Fujian, karena dilanda krisis pangan. Dalam mengarungi Samudara, satu ketika gelombang dan badai menghamtam, pada saat kehilangan arah itu, menurut kepercayaan pada suasana panik itu mereka yang kebelulan membawa sebuah patung Dewa laut yang mereka sebut dengan nama Dewa Ki Hu Ong Ya. Mereka berdoa dihadapan Patung Dewa Laut Ki HU Ong Ya seketika gelombang dan badaipun reda, satu diantara tongkang itu terdampar disatu daratan yang merupakan hutan, akhirnya menjadi tempat tinggal. Yang lama kelamaan mereka namakan Bagansiapiapi.
           Setelah memperoleh pemukiman yang baru itu, mereka nersumpah tidak akan kembali ke daratan Tiongkok dengan membakar tongkang yang mereka pergunakan mengarungi  Samudra meninggalkan Daratan Tiongkok. Mengenang pembakaran itulah mereka catat pada tanggal 16 bulan 5
Menurut penanggalan Tiong Hua.
            Acara mengenang membakar tongkang itu terus dilakukan pada setiap tahun, dan sekarang acara bakar tongkang itu bukan lagi sekedar untuk mengenang sumpah mereka, tapi sudah menjadi satu Event yang berskala Nasional bahkan go Internasional.(Hartoyo)