Selasa, 04 Februari 2014

DUNIA PERS ROHIL HARUS DIBENAHI

oleh : (Hartoyo Mahyudin ) Seiring lajunya perkembangan Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir satu dekade ini, begitu pula melajunya perkembangan dunia Pers di Rohil. Pesatnya perkembangan Pers yang sangat signivikan di Rohil, khususnya Media cetak,, membuat Rohil tampak begitu sibuk dan ramai pada lingkaran Dunai Pers. Biro biro Media Cetak semakin waktu semakin terus bertambah, jangan heran jika di tahun 2014 saat ini, kalau dihitung dengan cermat ada ratusan lebih Media Cetak, mulai dari Harian, Mingguan sampai yang bulanan, baik berbentuk Majalah, Suat kabar Umum, maupun Tabloid. Mudahnya persyaratan untuk mendapatkan SK Biro sebuah Media, ciptakan mem bludaknya Media Cetak di Rokan Hilir. Biro yang bermodalkan selembar Surat Tugas dan sebuah Kartu Pers, membuat Rohil kini penuh oleh insan insan Pers dari berbagai media Cetak. Oleh karena ramainya insan insan Pers yang memadati Negeri Seribu Kubah tercinta ini, Citra insan Pers semakin hari mulai susut, Dunia Pers tidak lagi identik dngan pemberitaan, tetapi tampaknya lebih identik pada situasi keributan. Saat ini jumlah Media di Rokan Hilir yang mencapai ratusan lebih itu, jika diteliti dengan cermat mungkin hanya separuhnya saja daapat dikataakan eksis, selebihnya ada yang tidak terbit lagi, ada pula Biro biro yang menunggak penyetoran sampai enam buan sehingga koran idak dirim oleh Redaksi. Dan lain alin. Timbulnya riak riak kecil yang berujung keibutan, selalu berawal dengan adanya pembayaran dana berlangganan Koran dari Dinas dinas dilingkungan Pemkan Rohil. setiap pembayaran selalu ribut, oleh karena itu Birokrasi serta Pejabat di Rohil kini menafsirkan kalau Dunia Pers kini tidak lagi identik dengan pemberitaan, tapi lebih menjurus pada ke rusuhan dan keributan. Galau, rusuh dan ribut yang diti,bulkan oleh sebagian insan insan Pers tersebut, tentu saja membuat para Pejabat di Rohil menjadi pusing tujuh keliling. untuk menghindari kacaunya disaat pembayaran dana koran, saat ini beberapa Dinas Pemkab Rohil mulai berangsur angsur menolak berlangganan Media cetak, baik surat kabar mapun majalah.\ Penolakkan berlangganan oleh beberapa Dinas di Rohil itu bukanlah satu solusi upaya untuk pembenahan Dunia Pers di Rohil, tetapi tampilan sikap arogan demi kepentingan pribadi Galaunya dunia Pers memang harus dibenahi, tetapi tidak dengan menghentikan berlangganan, mungkin malah menimbulkan gejolak, agar dapat kembali kehabitatnya du nia Pers dibutuhkan uluran tangan Pemkab untuk pembinaan.serta kebijakkan yang bersifat mendidik. .Membludaknya Biro biro Media cetak di Rokan Hilir, noleh dikarenakan sebuah Biro khususnya Media cetak merupakan satu lapangan pekerjaan yang menjanjikan bagi pengangguran, Hanya dengan modal 1 juta Rp seseorang dapat memperoleh pekerjaan dengan jabatan Kepala Biro, tidak perlu ijazah, tidak perlu sekolah, yang penting bisa membaca, soal menulis menjadi nomor dua, Faktor inilah yang menjadikan Dunia Pers tidak lagi identik dengan pemberitaan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar