Sebuah kota besejarah terletak di-ujung pesisir
Povinsi Riau, adalah sebuah kota yang pernah menjadi Kota penghasil ikan no: 2
didunia. Itulah Kota Bagansiapiapi, Ibu
Kota Kabupaten Rokan Hilir, 16
tahun yang lalu berhasil dimekarkan lepas dari Kabupaten Induk Bengkalis. Nama Rokan Hilir sekarang
lebih keren dengan sebutan Negeri Seribu Kubah.
Ibu Kota Negeri Seriby Kubah ini, memiliki satu kelebihan jika
dibandingkan dengan daerah maupun kota kota lain, yaitu ada nya satu acara
menurut yang Warga Ting Hua Rohil, merupakan sejarah kedatangan Leluhurnya pertamakali
menginjakkan kaki di Kota Bagansiapiapi.Acara tersebut adalah Ritual Bakar
Tongkang, yang diselenggarakan oleh Warga Tiong Hua Rohil, setiap Tahun pada
Bulan Juni, penanggalan Cina atau
penanggalan Imlek tanggal 16 bulan 5 dengan sebutan Go Ge Cap Lak. acara
Ritual Tongkang. Merupakan Satu acara Penuh Potensi menyedot ribuan Wisatawan
yang akan memadati Rokan Hilir, karena seluruh Warga Tiong hua yang merantau
keseluruh Nusantara maupun manca Negara tetap akan pulang kampung menyaksikan
sejarah kedatangan leluhurnya ke Bagansiapiapi. Yaitu berdoa pada Acara Bakar
Tongkang,. satu satu di Nusantara bahkan di Dunia, Bakar Tonhkang hanya da di
Bagansiapapi dengan polesan tangan Pemkab Rohil menjadi satu Event
berskala Nasiaonal dan Internasional.
Menyadari
Kelebihan potensial Bakar Tongkang yang mampu mendatangkan ribuan Wisatawan,
memadati kota Bagansipiapi-Rohil, yang dapat menjadi penggerak utama
perekonomian, sehingga men datangkan kesejahteraan bagi masyarakat
Rokan Hilir. Maka pada Event Bakar Tongkang 21 Juni 2016,, Pemkab
Rohil hadirkan 3 Menteri RI Kabinaet President Joko Widodo, ke-tiga
Menteri undangan Pemkab Rohil itu antara lain, Menteri Pari wisata
Arief Yahya, Menteri Kodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebu dayaan
Puan Maharani serta Menteri olah raga Imam Nahrowi sebagaimana
yang dijelaskan oleh Asisten III Bidang Kesra H.Ali Asfar .seusai
melaksanakan Rapat persiapan Pelaksanaan Ritual bakar Tongkang.
Memang selayaknya
lah jika Pemkab Rohil punya
perhatian khusus terhadap kegiatan tahunan
Warga Tiong hua Rohil ini, karena kegiatan Ritual yang
diselenggarakan setiap tahun ter sebut
merupakan satu kegiatan yang menjadikan Rokan Hilir dapat di-kenal
seluruh Nusantara bahkan sampai ke Manca Negara.
Selain
Populernya Rokan Hilir melalui Ritual Bakar Tongkang di Jagad Nusan
tara, bahkan mendunia, maka denga kelebihan acara Bakar Tongkang
yang unik dan satu satu hanya ada di Rokan Hilir itu, Pemkab Rohil
yang dengan jeli melihat Potensi yang begitu besar, mampu
menyedot ribuan Wistawan ke Rohil, Pemkab langsung berupaya
mengembangkan acara ini dengan mempolesnya menjadi satu Event yang berskala Nasional dan
Internasional.
SEJARAH ASAL MULA BAKAR TONGKANG
Seorang tokoh Tiong Hua yang tidak ingin disebut namanya bercerita
kepada Riau Posting, bahwa pada sekitar thn 1880 sekitar 20 am orang dengan
menggunakan tiga Kapal kayu atau wangkang yang artinya tongkang. Mereka meninggalkan
daratan Tiongkok dari sebuah daerah yang benama Fujian, karena dilanda krisis
pangan. Dalam mengarungi Samudara, satu ketika gelombang dan badai menghamtam,
pada saat kehilangan arah itu, menurut kepercayaan pada suasana panik itu
mereka yang kebelulan membawa sebuah patung Dewa laut yang mereka sebut dengan
nama Dewa Ki Hu Ong Ya. Mereka berdoa dihadapan Patung Dewa Laut Ki HU Ong Ya
seketika gelombang dan badaipun reda, satu diantara tongkang itu terdampar
disatu daratan yang merupakan hutan, akhirnya menjadi tempat tinggal. Yang lama
kelamaan mereka namakan Bagansiapiapi.
Setelah memperoleh pemukiman yang baru itu, mereka nersumpah tidak akan
kembali ke daratan Tiongkok dengan membakar tongkang yang mereka pergunakan
mengarungi Samudra meninggalkan Daratan
Tiongkok. Mengenang pembakaran itulah mereka catat pada tanggal 16 bulan 5
Menurut penanggalan Tiong Hua.
Acara mengenang membakar tongkang itu terus dilakukan pada setiap tahun,
dan sekarang acara bakar tongkang itu bukan lagi sekedar untuk mengenang sumpah
mereka, tapi sudah menjadi satu Event yang berskala Nasional bahkan go
Internasional.(Hartoyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar